Mengkayuh Sepeda Onthel Dengan Towilfiest


Towilfiest



Industri pariwisata di Indonesia semakin lama semakin beraneka ragam tentunya juga semakin berkembang. Pariwisata juga tentunya sangat berpeluang besar jika dijadikan sumber uang yang melimpah asalkan dikelola dengan benar dan juga perlu ilmu untuk mengelolanya. Banyak sudah industry pariwisata yang di dirikan dengan cara me riset peminatan pasar dan juga membuat inovasi yang tentunya menarik para wisatawan untuk berwisata di tempat tersebut. Inovasi tersebut sebenarkan tidak telalu susah untuk dicari, salah satunya adalah memanfaatkan lokalitas yang ada di sesuatu tempat atau daerah jadi benar – benar original dari suatu daerah tersebut tidak meniru atau membuat identitas baru. Salah satu nya adalah Towilfiets.
Towilfiets adalah bisnis pariwisata yang dikembangkan oleh Mantowil. Dan kata Fiest yang berarti sepeda onthel. Maka bisa di namakan Towilfiest karena penemu nya bernama Mantowil dan wisatawan disana diajak untuk mengkayuh sepeda onthel (fiest) untuk berkeliling desa dengan menikmati pemandangan desa yang asri serta juga melihat berbagai macam kearifan local seperti bertani, menenun, pembuatan tempe danmasih banyak lagi.
Towilfiest merupakan usaha wisata yang menawarkan wisata perdesaan yang disana berisi berbagai macam lokalitas yang masih terjaga dengan kental dan cara menikmati perdesaan tersebut dengan menggunakan sepeda onthel dan dikayuh mengelilingi desa tersebut Wisatawan yang mengikuti kegiatan wisata ini akan diajak bersepeda dengan jarak tempuh sekitar tujuh kilometer Mulai dari Dusun Bantar dengan Jembatan Bantar yang bersejarah, lalu menuju komplek persawahan di Dusun Beling. Usaha yang dijalankan oleh Mantowil ini berawal dari hobinya bersepeda. Tidak hanya mengandalkan hobi, relasi yang dibangunnya selama menjadi buyer agent untuk para pembeli handycraft dan furniture dari luar negeri juga menjadi pendorong. Karena relasi tersebut kini dapat dilihat sebagian besar wisatawan yang terlihat berasal dari manca Negara. Berbekal relasi, Towil mulai berpikir untuk mengembangkan hobi bersepeda menjadi sumber pendapatan. Banyaknya kolega dengan para guide di Belanda, membuat Towil berpikir untuk mengenalkan wisata desa pada mereka. Wisata desa beda artinya dengan desa wisata. Wisata desa berarti mengenalkan desa dengan apa yang ada di dalamnya tanpa dibuat-buat. Wisata desa lebih realistis, melihat pekerjaan masyarakat sehari-hari. Towilfiest berdiri  pada bulan November 2007, Towilfiets mengawali keberadaannya dengan membawa enam turis untuk berkeliling desa menggunakan sepeda. Awalnya, anak-anak kecil di kampungnya merasa takut ketika melihat perawakan turis besar dan tinggi, serta kulit yang putih. Namun, lambat laun anak-anak kecil menjadi senang dan selalu menyambut bila ada turis berkeliling. Beberapa warga juga sempat merasa heran bercampur kagum ketika ada turis dan wisatawan yang bisa menaiki sepeda. Mereka mengira sepeda berasal dari Indonesia,  padahal sepeda berasal dari Belanda yang dibawa saat masa penjajahan.

Towil juga mengajak turis dan wisatawan untuk masuk ke rumah-rumah warga dan mengenalkan aktivitas yang sedang mereka lakukan. Saat berkunjung ke pengrajin tenun, turis dan wisatawan akan dibekali cara untuk menggunkan alat tenun. Bahkan, diperbolehkan untuk mencoba menggunakan alat tenun. Begitupula ketika mengunjungi tempat pembuatan tempe. Turis dan wisatawan akan diajak untuk membuat tempe mulai dari pengupasan kedelai hingga tempe telah jadi dan siap untuk dinikmati. Banyaknya potensi desa, membuat waktu sehari terasa kurang untuk mengunjungi semua tempat. Masih banyak tempat lain seperti tempat pembuatan tas, tempat pembuatan pecut, pasar tradisional, sekolah, hingga proses bertani yang dapat dikunjungi. Beberapa turis dan wisatawan mengaku enggan  untuk  pulang karena merasa tempat ini sangat nyaman dan jauh dari hiruk pikuk gedung tinggi. Penduduk yang ramah juga menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat yang rumahnya akan dikunjungi ataupun tempat pembuatan rumahan yang akan dikunjungi tak pernah diberi tahu terlebih dahulu bahwa turis ataupun wisatawan akan mampir. Alasannya, Towil memang ingin membuat desa dan kegiatannya menjadi sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika tempat yang dikunjungi kebetulan tutup, maka Towil akan mengajak turis dan wisatawan untuk ketempat lainnya. Begitupula dengan pengenalan tumbuhan. Buah ceplukan akan tetap dikenalkan sebagai buah ceplukan atau dapat juga terlebih dahulu dibahasakan dengan stroberi lokal. Wisatawan tidak perlu takut untuk mencoba ikut serta dalan proses pembuatan dan memetik buah-buah yang tersedia. Pasalnya, Towil sudah bekerja sama dengan masyarakat desa yang memiliki tanaman atau buah-buahan yang dipetik oleh wisatawan.

Begitu juga ketika mengajak tamunya berkunjung ke pengerajin tempe. Dijelaskan apakah itu tempe, apa bahan dasar dari tempe, campurannya apa, proses pembuatannya bagaimana, sampai pada akhirnya dia sajikan, misal nya: disajikan dengan rupa tempe goring tepung, tempe goring biasa, tempe bacem dan lain – lainnya. Dan disitu juga paara wisatawan juga boleh untuk mecoba memakan tempe, agar wisatawan manca Negara itu bisa tau bagaimana sih rasanya tempe itu.
                Wisatawan asing maupun dalam negeri melihat Yogyakarta itu sebuah destinasi yang tepatuntuk peril liburan atau piknik. Dikarenakan Yogyakarta sendiri sudah memiliki image yang bagus oleh para wisatawan, diantaranya adalah kebudayaan local nya masih terjaga dan juga keadaan alam nya yang masih alami dan bagus. Keadaan ini sangat bagus untuk mendukung bisnis wisata Towilfiest, dikarenakan Towilfiest sendiri sudah berada di daerah Yogyakarta dan Towilfiest menawarkan wisata desa dengan segala lokalitas atau budaya yang masih kental. Towilfiest hanya perlu menggunakan branding ringan untuk mengenalkan kepada wisatawan tentang keberadaan tempat wisata Towilfiest. Hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat Baudrillyard yang mengatakan bahwa “konsumsilah yang menjadi inti dari ekonomi bukan lagi produksi”. Towilfiest sendiri telah mendapatkan keduanya. Towil memanfaatkan ke konsumtifan dari para wisatawan dan juga secara tidak langsung membantu proses produksi dari berbagai produsen yang dia ajak kerjasama.

Komentar

Postingan Populer